Kamis, 03 November 2011

T I K U S ....

     Ada tikus menyusup dalam rumah saya, tikus itu naik dari atas dan menyusup ditempat jemur pakaian. Wah ! Saya sangat takut dengan binatang yang satu ini dan jijik tentunya, apalagi sampai menyusup turun kedaerah dapur tentunya. Saya tidak berpikir untuk meracunnya, karena kalau itu dilakukan malah lebih bikin repot. Entah akan mati dimana bangkai tikus itu. Inisiatif saya adalah membeli perangkap sajalah, toh setelah  kena perangkap tidak ada bangkai yang harus dicari lagi. Ha !! Ketika saya lihat ada dua ekor, ada yang besar dan yang kecil..hiii...!
      Keliling-Keliling saya mencari untuk membeli perangkap tikus, ada yang untuk massal bentuknya lebih besar. Saya memilih yang biasa saja, sempat saya tanyakan kalau setelah terperangkap tikusnya diapakan ? Weleh..sang penjual katakan disiram dengan air mendidih, atau dijemur dipanas matahari..Saya bergidik ketika dikatakan disiram dengan air mendidih, yang pasti sih tikusnya akan mati perlahan...saya tidak tega..
      Walau masih bingung akan diapakan setelah tikus tersebut terangkap, yang penting kena perangkap dulu dan rumah bebas dari yang namanya tikus, itu yang utama deh. Hari pertama saya taruh perangkap di dapur, ternyata tikus itu belum terperangkap. Malam kedua perangkap saya taruh diatas, dan paginya ada seekor tikus kecil didalamnya. Senang saya kali ini walau masih ada satu lagi yang agak besar, itu pekerjaan selanjutnya sudah tentu. Dan..sudah tentu saya bingung mau diapakan ? Disiram dengan air panas, atau berhari-hari menyiksanya dipanas matahari, atau diracun dalam perangkap ? Semua itu tidak ada dalam pikiran saya.Semua pekerjaan itu merepotkan dan cukup menjijikkan.
     Lama saya menatap tikus itu yang berusaha untuk keluar, dan kadang diam tak bergerak. Kasihan juga saya melihat tubuh kecil itu, walau hanya seekor tikus kecil. Akhirnya saya putuskan membuangnya ke ujung blok jalan buntu yang ada selokan besar, ada rasa jijik tapi apa boleh buat. Perangkap saya masukkan kedalam kantong keresek hitam besar, saya bawa obeng besar untuk membuka jepit perangkap. Dan saya lepaskan tikus kecil itu yang segera melompat kegirangan, berlari sejauh-jauhnya dari saya...berenang dialiran selokan ....

Selasa, 01 November 2011

SUATU KEBAIKAN

     Ketika kita pernah melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain, dan ketika itu dengan tulus memberikan suatu kebaikan. Pasti akan tidak terbayangkan suatu saat segala kebaikan yang telah kita berikan, tidak sebanding malah berbanding terbalik dengan apa yang kita terima nantinya. Namun sangat manusiawi jika kita akan kecewa karenanya, ketika kita memberi susu malah suatu saat kita belum tentu menerima susu pula.
     Kecewa tetaplah kecewa, sangat wajar memang..Sing penting kita telah berbuat kebaikan daripada berbuat kejahatan. Kita telah menanam benih-benih  kebaikan yang pasti akan kita tuai nantinya. Toh, sipenerima kebaikan dari kita malah berhutang budi pada kita, walau kita tidak pernah menagihnya. Dan yang pasti hutang budi tidak akan terbayarkan, sampai kapan pun...