Pada pertengahan tahun 1960-an ia mengamati bahwa banyak anak yang terlahir dengan aura berwarna ungu
(Latin: indigo). Anak-Anak yang terlahir dengan aura indigo ini, cenderung menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :memiliki empati yang tinggi, rasa ingin tahu yang besar, pendirian dan keinginan yang kuat, mandiri, serta sering kali dipandang oleh sahabat dan keluarga mereka sebagai anak yang aneh. Memiliki tujuan hidup dan pemahaman atas indentitas diri yang jelas. Serta menunjukkan kecenderungan kuat terhadap spiritualitas sejak kanak-kanak.
Namun dengan sifat-sifat yang jauh lebih dewasa melampaui umurnya ini, anak-anak indigo seringkali disalahpahami sebagai anak yang pembangkang. Susah diatur dan berlagak dewasa. Sebab mereka cenderung menggurui, tidak patuh pada peraturan yang mereka anggap konyol. Sering juga anak-anak indigo disalahpahami sebagai kasus hiperaktif atau ADD (Attention Deficit Disorder) atau ADHD ( Attention Deficit Hyperactive Disorder) sehingga menyebabkan penanganan pendidikan yang salah terhadap mereka.
Selain ciri-ciri diatas, anak-anak indigo umumnya memiliki kemampuan kreatifitas dan kecerdasan yang tinggi. Selain itu banyak anak indigo yang memiliki kemampuan batin dan spiritual adibiasa, seperti bisa melihat mahluk penghuni alam lain (clairvoyance), kemampuan melihat kelahiran lampau diri sendiri dan orang lain (past-life-cognition).
- (sumber : Ehipassiko collection)
